Minggu, 22 Mei 2011

Kisruh kongres PSSI, Kado Busuk Bangsa

Menurut Walikota Yogyakarta Herry Zudianto yang juga ketua Dewan Pembina PSIM Yogya menyatakan kegagalan kongres PSSI menjadi kado busuk bagi Bangsa Indonesia di hari Kebangkitan Nasional yang ke 103.
Masih menurut Herry Kegagalan itu menunjukkan bahwa kita sebagai bangsa kehilangan orientasi kebangsaan, kehilangan kepemimpinan yang mampu merajut kebersamaan cita-cita. Ini merupakan prestasi yang memalukan dan menjadi kado busuk bagi bangsa Indonesia di hari Kebangkitan Nasional. ( Kedaulatan Rakyat, Minggu Kliwon 22 Mei 2011).
Saya sendiri yang rakyat bawah pecinta sepak bola tidak habis pikir uang 2M hanya digunakan untuk pertunjukan interupsi, tunjuk jari, teriak, memaki dan saling menyalahkan. Logika sederhana saja tidak bisa menerima semua yang ikut kongres menyatakan akan membangun sepakbola Indonesia, ttapi kelakuannya seperti itu. BETUL kata pak walikota Yogya seperti anak-anak TK.
Jangan renggut kebanggaan rakyat Indonesia akan sepak bola, karena banyak pemimpin bangsa yang tidak bisa dibanggakan.
Tidak peduli kelompok 78, kelompok nurdin halid atau kelompok setanpun kalau mau menghancurkan sepak bola Indonesia musuhnya rakyat Indonesia. HIDUP SEPAK BOLA.

Kamis, 19 Mei 2011

Bangkit Bersama

Tanggal 20 Mei 2011 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, kita sebagai anak bangsa Indonesia harus bangkit dari keterpurukan.Sebagai anak bangsa memang kita resah dengan kejadian-kejadian di republik ini. Berita tentang teroris, bom dimana-mana, NII, korupsi di lembaga-lembaga pemerintahan, amuk masa, orang kecil selalu menjadi sasaran ketidak adilan. Tetapi kita sebagai anak bangsa harus bangkit supaya bangsa kita yang kaya sumber alam ini menjadi bangsa yang besar dan dapat bersaing dengan bangsa-bangsa yang maju di dunia.