Kamis, 08 Desember 2011

ANTRI

Seperti biasa setiap pagi kira-kira jam 05.00, aku jalan-jalan pagi disekitar perumahan yang aku tinggali. suatu pagi waktu jalan-jalan aku melihat bebek yang berbaris dengan rapi di pematang sawah digiring oleh yang punya. Pada saat melintasi jalan raya kecepatan bebek tambah kenceng karena ada mobil yang mau lewat. sopir mobil sabar menunggu sementara bebek-bebek dengan rapi tanpa ada yang tumbukkan lari dengan tertip. Kejadian ini bertolak belakang dengan kejadian yang sering kita lihat di televisi, kita baca dikoran atau kita dengar diradio.Kejadian antri pembagian sembako yang menimbulkan orang meninggal, pembagian daging kurban dan zakat fitrah yang juga menimbulkan kurban dan juga penonton sepak bola diajang SEA GAMES yang menelan kurban. Kejadian ini mungkin masih dimaklumi walaupun tidak bisa dibenarkan, karena yang antri rata-rata orang kecil dan tidak perpikir panjang tentang resiko antri. Korban SEA GAMES tidak mungkin yang mempunyai tiket VIP Tapi yang tidak bisa dimaklumi adalah orang-orang yang antri mau membeli Black Berry karena dapat diskon, konon yang menggunakkan Black Berry adalah orang menengah ke atas. Mengapa ya orang Indonesia sulit untuk antri??? Mari kita budayakan untuk antri.

MENGELUH

Suatu hari ada siswa yang ingin mencari guru. Karena sang guru yang mau dicari ada di ruang perpustakaan yang terdapat dilantai dua maka siswa tersebut menaiki tangga menuju ke lantai dua. Entah apa yang terjadi siswa tersebut kesandung tangga dan jatuh, keningnya terbentur pinggir tangga, dan cuur darah segar mengalir dari keningnya. Dengan reflek siswa tersebut menutupi lukanya dengan tangan kirinya. Dan tanpa mengeluh siswa tersebut tetap naik ke lantai dua untuk menghadap sang guru. Sesampainya di ruang perpustakaan dan ketemu sang guru, guru mulai curiga ada apa siswa ini kok tangan kirinya menutupi kening dan di pipinya terdapat bercak darah. Kamu itu kenapa, siswa tadi menjawab tidak apa-apa pak, ditanya sekali lagi dan juga dijawab tidak apa-apa. Kemudian sang guru minta untuk tangan kirinya dilepas dari keninngnya, apa yang terjadi cuur darah segar mengalir dari keningnya, lalu sang guru ikut mendekap lukanya dan dibantu guru dan siswa lainnya untuk membersihkan lukanya kemudian dituntun ke UGD rumah sakit, yang kebetulan terdapat diseberang jalan depan sekolah. Siswa ini tanpa mengeluh walupun di UGD rumah sakit lukanya dijahit. Beberapa guru dan siswa menjenguk dan selalu bertanya bagaimana keadaanMu dan selalu dijawab tidak apa-apa. Hebat memang siswa ini tanpa mengeluh satu katapun dengan luka yang dialami. Kejadian ini berbeda 180 derajat dengan kehidupan sehari-hari. Hampir setiap hari saya sebagai guru mendengar keluhan. Baik dari kepala sekolah, guru, karyawan maupun siswa. Kepala sekolah mengeluh guru susah diajak kerja sama,pekerjaan semua ditumpukan kepada kepala sekolah, murid-murid tidak disiplin. Sedang guru mengeluh kepala sekolah yang begini- begitu, murid yang bandel, tidak sumbut, jika ulangan nilainya jelek. Karyawan mengeluh banyak pekerjaan, guru sering pulang sebelum jam 14.00 tetapi karyawan harus jam 14.00 padahal gaji guru lebih besar dari gaji karyawan. Apalagi murid yang paling banyak mengeluhnya, terlalu disiplinlah, terlalu banyak ulanganlah, gurunya killerlah kepala sekolah galak dan lain-lain. Memang kebiasaan mengeluh bukan hanya terjadi di lingkungan sekolah, dimasyarakatpun banyak yang mengeluh. Seorang pemuda mengeluh karena sulitnya minta ampun mencari pekerjaan. yang sudah bekerja juga mengeluh karena pekerjaannya tidak kunjung kelar. seorang ibu rumah tangga mengeluh karena harga-harga kebutuhan rumah tangga pada naik bahkan ada yang ganti harga ( untuk mengatakan harga barang yang naik sangat tinggi), banyak juga karyawan yang mengeluh karena gajinya tidak naik-naik. Bahkan Presidenpun pernah mengeluh gajinya juga tidak kunjung naik. Mengeluh, Apakah dengan mengeluh hati dan pikiran kita jadi lega ???..... Apakah dengan mengeluh semua yang dikeluhkan akan beres????.... Apakah dengan mengeluh orang akan membantu kita???? ... Jawabnya : TIDAK, TIDAK DAN TIDAK. Apakah dengan mengeluh malah ada yang mencemooh kita??? Apakah dengan mengeluh malah membuat kita tambah stres??? MUNGKIN JAWABNYA YA. Ada pepatah: MENGELUH HANYA MENAMBAH PENDERITAAN