Selasa, 24 Maret 2015

HARI JADI KOTA MUNGKID

Hari Senin 23 Maret 2015 adalah hari jadi kota Mungkid yang ke 31. Kota Mungkid adalah ibu kota kabupaten Magelang.Kabupaten Magelang terkenal dengan candi Borobudur dan candi Mendut. saya orang Muntilan yang bagian dari kabupaten Magelang ikut merayakan peringatan hari jadi kota Mungkid dengan memakai pakaian adat Jawa kesekolah, yang memang tugas saya sehari-hari sebagai guru.

Senin, 16 Maret 2015

NEGERI TIDAK KARUAN

Harga beras melambung, tetapi petani padi tetap buntung
Harga lombok melonjok  tetapi petani lombok tetap tombok.
DPRD dan Pemerintah Daerah kisruh rakyatnya semakin lusuh
Pembalak hutan besar-besaran banyak pelakunya masih aman dan hidup penuh kemewahan
nenek Ashani yang tua renta, dengan secuil kayu di tuntut kepenjara
Para politisi pada berebut kekuasaan, kelihatannya semua benar, katanya sama-sama memperjuangkan kebenaran tetapi kok bermusuhan. Betul-betul tdak karuan. 


Jumat, 30 Januari 2015

BINGUNG

Akhir-akhir ini para pejabat negara kita pada berseteru, dan dipertontonkan dimedia masa terutama  televisi. Media televisi hampir menjagkau diseluruh pelosok di indonesia,. dibumbui oleh para pengamat yang juga simpangsiur, yang membuat bingung rakyat kecil seperti saya. sebenarnya yang benar atau yang salah itu yang mana?.Para pejabat dan pengamat berkomentar, katanya berdasarkan hukum, berdasar etika atau berdasar moral, menurut beliau yang komentar semua yang dikatakan benar,tetapi komentar yang satu dengan yang lain berbeda, berbeda-beda, tetapi katanya semua benar,piye iki bingung lagi aku.

Konon katanya para pejabat negara itu dibayar dengan uang rakyat, tetapi kok rakyat dibuat bingung oleh ulah para pejabat, bingung lagi? Rakyat punya wakil untuk ngurusi negara,tetapi juga mrmbingungkan yang diwakili, aku sebagai rakyat ya bingung lagi.

Di lereng gunung Merapi (kabupaten Magelang) ada jalan yang digunakan evakuasi penduduk jika sewaktu-waktu merapi erupsi rusak parah, bahkan tidak bisa lagi disebut jalan ,banyak yang menyebut kali garing (sungai kering) belum juga diperbaiki katanya subsidi BBM dialihkan Pembengunan sarana dan prasarana terutama jalan, Piye iki Lagi-lagi aku bingung.
Binguuuuuuuuuuuuuung.

Selasa, 07 Januari 2014

Menanam Jahe Merah

Liburan Natal dan liburan semester gasal saya gunakan untuk menanam jahe merah. Semoga sepuluh bulan lagi panen yang melimpah.

Senin, 11 November 2013

Paseduluran Tanpa Tepi

BEDA-BEDA ITU INDAH

Dalam memperingati hari pahlawan 10 November 2013 Museum Misi Muntilan dan Kevikepan Kedu mengadakan Gelar Budaya, yang dipusatkan di lapangan Pemda Pasturan Muntilan.Acara dimulai dengan upacara bendera dengan inspektur upacara Bapak Camat Muntilan diringi Drumband "Lumen Aerterna" dari SMP Santa Maria Sawangan. Upacara bendera diikuti oleh para siswa, guru, Ormas, Para Pegawai dan masyarakat. Dilanjutkan kirap budaya melalui jalan Vanlith, jalan Talun, jalan FX Suhaji, Jalan Kartini dan berakhir di Pastoran Muntilan.
Acara di lapangan Pastoran Muntilan dilanjutkan Pentas Budaya yang tampil antara lain:
1. Jathilan "Kridha Anom Bakti" Pepe, Muntilan, Magelang.
2. Kharismatik Joged Dayakan.
3. Cerita Rakyat FKKMK Kedu: Babad Sedulur Merapi.
4. Komunitas Seni " Gangsir Ngenthir" Karanganyar, Ngargomulyo, Dukun, Magelang.
5. Jathilan " Cipto Gumelar" Desa Gulon, Salam, Magelang.
6. Topeng Ireng " Maeso Loreng" Ibu Paroki St. Ignatius Magelang.
7. Soreng " Tontro" Ngargotontro, Sumber, Dukun, Magelang.
8. Komunitas Seni " Gangsir Ngenthir" Grogol, Mangunsoka, Dukun, Magelang.
9. Jathilan " Cipta Budaya" Tangkil, Ngargomulyo, Dukun, Magelang.

Setelah istirahat magrib, tepatnya pukul 19.00 WIB acara dilanjutkan dengan Solawatan dari NU Ngadipuro, Dukun, Magelang.
Pentas Seni Budaya ditutup dengan ketoprak dengan lakon nDhepani Ajining Dhiri, yang disutradarai Bondan Nusantara, Pemainnya antara lain : Rm. Nur Widi, Rm. Fitri dan Rm. Nugroho.
Cerita Ketoprak:
Ketenangan Praja Bantala Ayu dibawah kepemimpinan Prabu Padmaaji yang tersohor sebagai raja yang bijaksana dan mencintai serta disayangi rakyatnya, terusik karena hilangnya sang permaisuri, Ratu Sasi. Berbagai upaya ditempuh sang Prabu Padmaaji untuk mengembalikan Ratu Sasi ke Bantala Ayu. Tidak saja harga diri sebagai suami yang direndahkan tetapi harga diri bangsa ikut tercabik jika permaisuri Bantala ayu tidak dapat dikembalikan. Kawula dan raja Bantala Ayu bahu-membahu mencari kemana hilangnya Ratu Sasi ... berjuang nDepani Ajining Dhiri....

Ternyata biang kekacauan datang dari Sang Prabu Singaprana dari kerajaan Linggapura. Keangkaramurkaan seraya tidak bisa dicegah pada pribadi Sang Prabu Singaprana. Kehendaknya memperistri Ratu Sasi membutakan hati nurani dan pikiran sehatnya. Semua dikurbankan demi menuruti nafsu angkara murkanya. Segala pertimbangan dan pepeling diabaikan. Kuasa angkara murka sedemikian mengcengkeram dirinya bahkan  dihayati sebagai pepesten dari Hyang Maha Kuasa.

Kebenaranlah yang pada akhirnya jadi pemenang. Meski selalu ada korban. Tertinggal Nasib Ratu Sasi ... setelah sekian lama berada dalam cengkeraman Prabu Singaprana, akankah sang Suami, Prabu Padmaaji akan menerimanya ??? ...  

 

Sabtu, 17 Agustus 2013

HUT RI ke 68 Tahun

Pada hari ini Sabtu 17 Agustus 2013 bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun  Kemerdekaan yang  ke 68. Semua rakyat Indonesia memperingatinya, dengan berbagai cara. Yang pasti dilakukan setiap tahun adalah upacara bendera, pagi, upacara detik-detik proklamasi dan sore upacara penurunan bendera.Di berbagai instansi pemerintah maupun swasta, RT, Rw, lingkungan dan kelompok-kelompok masyarakat merayakan HUT RI dengan cara masing-masing. Ada yang mengadakan upaxara bendera di dalam air, ada yang mengadakan upacara bendera dengan melibatkan binatang seperti yang dilakukan TMI Prigen Jawa Timur. ada yang mengadakan berbagai lomba,juga pentas seni.
SELAMAT ULANG TAHUN INDONESIA, semoga Engkau tetap berdiri kokoh sampai akhir jaman.

Rabu, 14 Agustus 2013

Lebaran

Hari raya Idhul Fitri selalu ditunggu -tunggu oleh masyarakat Indonesia. Hari raya Idhul Fitri sebenarnya hari raya umat Islam. Di Indonesia, terutama di Jawa, Idhul Fitri atau lebaran bukan saja milik umat Islam . Orang non muslim juga ikut merayakan. Tradisi mudik, berkunjung ke tempat saudara untuk silahturahmi, saling maaf-memaafkan merupakan tradisi yang baik, sehingga harus selalu dikembangkan.  Harapannya tradisi ini akan mempersatukan masyarakat, sehingga tidak lagi terjadi gesekan bahkan tawuran antar warga.

Saya dan keluarga juga ikut mudik dan berkunjung ketempat saudara. Karena tempat kerja (sekolah) saya juga libur, saya mengunjungi saudara dibeberapa tempat. Hari selasa 6 Agustus 2013 kami ketempat saudara di Ambarawa dan Banyubiru kabupaten Semarang. Hari Rabu 7 Agustus 2013 kami ketempat saudara di Grogol, Gejiwan, Dukun kabupaten Magelang. Hari kamis - Senin 8 - 12 Agustus 2013 kami ketempat orang tua dan saudara di Kagokan, Pakisan, Cawas, Klaten, Jawa tengah. Minggu 11 Agustus 2013 saya mengikuti Reuni di SMP Negeri I Cawas, bertemu dengan teman-teman SMP yang sudah 25 tahun (masuk SMP tahun  1985, lulus tahun 1988). Kami sudah banyak yang pangling, wajahnya masih ingat tetapi namanya lupa, maklum sudah 25 tahun tidak ketemu. Setelah selesai reuni saya mengikuti Halal Bihalal trah Asmorejo, Trah dari simbok saya. Dalam halal Bihalal tersebut penceramah mengatakan bahwa halal bihahal itu bukan ritual agama Islam. Kalau dalam ajaran islam yang wajib dilakukan dalam peringatan Idhul Fitri adalah Puasa satu bulan dan sholat Id. Halal Bihalal adalah tradisi masyarakat, yang diikuti tidak hanya umat Islam saja melainkan oleh seluruh anggota masyarakat, termasuk mereka yang beragama non Islam. Dalam Trah keluarga kami memang tidak semuanya muslim, bahkan rumah yang dipakai halal bihalal adalah rumah kakak saya yang beragama katolik.Memang agama atau kepercayaan bukan suatu masalah untuk membangun masyarakat yang damai.