Selasa, 21 Desember 2010

Begja Aku Jadi Guru

Dulu sekitar 1999 di Muntilan saya naik sepeda motor bututku plat Jakarta berangkat ke sekolah tanpa memakai helm, memang jarak kostku dengan sekolah hanya sekitar 500 m dan melewati jalan desa. Diperjalanan ada teman guru lain sekolah yang sedang berjalan kaki pergi ke sekolah karena masih pagi saya menawarkan diri untuk mengantar. Dan benar tawaran saya diterima dan minta diantar sampai bangjo pasar saja (sebutan untuk lampu rambu-rambu lalulintas di pertigaan dekat pasar Muntilan).Sesampai di bangjo,kebetulan lampu baru menyala merah dan semua kendaraan berhenti, begitupun saya dan teman saya tadi turun dan belok ke kiri dengan jalan kaki menuju sekolahnya. Saya berniat balik kearah semula ternyata saya baru sadar kalau jalan tersebut searah. Akhirnya saya terus maju melewati bangjo tersebut setelah lampu menyala hijau. Naas memang nasib saya ternyata didepan ada polisi yang siap menghadang sepeda bututku. Prittt, saya disuruh minggir dan "selamat pagi pak"saya jawab: selamat pagi. Mau ke mana pak? (belum saya jawab) Bapak polisi tadi sudah bertanya lagi kok tidak paki helm? iya pak jawabku. Bapak guru ya (mungkin polisi tadi melihat saya memakai baju PSH/seragam kas guru) lagi-lagi saya hanya menjawab ya sambil malu-malu jangan-jangan ada murid yang melihat saya.Mana kunci motornya dan bapak pulang jalan kaki menambil helm! kata pakpolisi dengan tegasnya, Begja aku, kaarena aku seorang guru, kalau tidak bisa-bisa aku ditilang atau disuruh titip uang denda. Mungkin bapak polisi tadi berpikir ini guru pasti tidak punya uang. Memang betul saya tidak punya uang, maklum guru GTT gajinya untuk makan saja tidak cukup, apalagi untuk membayar denda. Kalau benar-benar ditilang ya paling sepeda motor bututku saya suruh bawa sekalian, pikirku.
Setelah merenung sejenak akhirnya sayaberjalan belok kanan dan disana terlihat tukang oek di pos ojek yang baru menunggu penumpangnya. Akal bulusku muncul memang saat itu saya masih guru muda yang kreatif dan se maunya sendiri. Lha ini aada yang dapat membantu yaitu tukang ojek, sayahampiri tukang ojek dan setelah bercerita kesanakemari, saya sampaikan maksudku yaitu ingin pinjam helm. Tukang ojek tadi tanya: Pak guru ya, monggo silahkan bawa saja, "begja aku dadi guru", kalau tidak harus pulang jalan kaki betulan. Setelah dipinjami helm saya langsung jalan menuju pak polisi tadi. Kok cepet banget pak? iya pak wong rumahnya dekat, hanya situ itu lho. Setelah kunci diberikan langsung aku memakai helm dan mengendarai motor menuju pos ojek,terima kasih pak ojek. Begja aku dadi guru.

Tidak ada komentar: