Sabtu, 06 Agustus 2011

IRIT atau PELIT

Ada teman yang mengatakan irit dengan pelit itu berdekatan atau batasnya tipis, orang yang irit cenderung pelit. Menurut saya irit lebih pada diri sendiri, sedangkan pelit berhubungan dengan orang lain.
Hidup irit boleh dikatakan hidup sederhana, bersahaja, tidak berlebihan. Misalnya kita pergi kekantor dapat ditempuh dengan jalan kaki dan tidakk ada halangan yang berarti maka tidak usah pakai mobil walaupun kita punya. Kita masih bisa mengguanakan kertas yang sebaliknya kosong maka kertas tersebut jangan dibuang.
Kalau pelit, misalnya ada pengemis yang membutuhkan dan minta kepada kita, kita jawab tidak punya padahal punya.
Kalau orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah baru dan berpura-pura jadi orang miskin padahal kaya, pelit itu namanya. Jika uang sekolah anaknya naik, misalnya 10 ribu rupiah per bulan padahal ini sudah sesuai dengan kebutuhan di sekolah, orang tua protes. Sementara orang tua untuk membeli rokok meningkat 50 ribu per bulan, bisa beli atau orang tua males nganter anaknya ke sekolah dan disuruh naik becak pulang pergi 8 ribu rupiah per hari, juga bisa bayar, orang ini juga pelit.
Bisa saja kita hidup irit tapi tidak pelit.

1 komentar:

buat anak kok coba coba mengatakan...

hahaha..bener bener gan..