Sabtu, 04 Juni 2011

KIPAS ANGIN

Pada suatu hari saya mengajar dikelas VIIIC, setelah saya masuk ruangan saya mendengar suara trek... trekk... trekk...saya merasa terganggu dengan suara tersebut. Saya minta tolong kepada salah satu siswa untuk mematikan kipas angin tersebut, pikir saya supaya pembelajaran tidak terganggu. Apa yang terjadi? Hampir semua siswa teriak seperti koor DPR RI "panas pak". Memang hari itu suhu di Muntilan sungguh panas, mungkin pengaruh erupsi Merapi beberapa waktu yang lalu. Lha terus piye? tanyaku. Biarkan kipas angine terus menyala pak jawab seorang siswa dengan suara lantang (api po menyala, batinku). Terus saya tanya lagi "apa tidak terganggu dengan suara itu?". ya terganggu pak jawabnya dengan suara lembek.

Akhirnya pembelajaran tetap berlangsung dengan suara trekk.. trekk...itu. Tetapi setelah berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu, saya merasa tidak terganggu, lalu saya tanya kepada siswa jawabnya sebagian besar siswa tidak terganggu. Saya pikir kok bisa ya???. Kalau kita mau jujur sebenarnya yang mengganggu suasana itu pikiran kita sendiri bukan lingkungan. Kemudian saya ingat pepatah jawa "witing tresno jalaran soko kulino", dan juga ingat bisa karena terbiasa. seperti ungkapan Stephen A Covey " Kebiasaan akan membentuk karakter.

Tidak ada komentar: