Rabu, 01 Juni 2011

KRESEKISME

Menurut pak Budi Windarto paham kresekisme melanda masyarakat kita termasuk di sekolah, anak sekolah atau siswa kalau sedang apel pagi pasti terdengar suara disana-sini, tidak bisa diam mendengarkan yang disampaikan baik oleh temannya sendiri atau dari bapak ibu gurunya. Andaikan siswa yang berbicara atau bercerita terus dengan temannya yang dekat diminta untuk maju dan berbicara didepan teman-temannya maka tidak dapat berbunyi (ora sumbut) beraninya bicara dibalik masa kalau didepan masa tidak berani alias kucir.
Kresek adalah tas plastik yang ringan jika di pegang berbunyi kresek-kresek ( kedengaran bunyi tetapi tidak jelas apa maksudnya). Kresekisme hampir sama dengan suara gelombang radio yang tidak pas sehingga berbunyi tetapi tidak jelas bunyinya apa.
Dimasyarakat kita memang banyak penganut kresekisme, coba amati saja kegiatan arisan ibu-ibu, pertemuan RT bapak-bapak, pertemuan desa bahkan sampai rapat DPR.
Pendidikan mempunyai andil untuk membasmi paham kresekisme, atau paling tidak mengurangi. Siswa banyak diberi kesempatan berbicara didepan umum ( public speaking) misalnya : menyiapkan apel pagi, memberi renungan, menyampaikan hasil diskusi didepan kelas dan lain-lain. Tidak kalah pentingnya guru, orang tua dan orang dewasa memberikan teladan kepada anak.

Tidak ada komentar: